Tangerang Selatan (23/08) - Pengetahuan dalam ibadah adalah hal yang sangat mendasar dan penting. Ibadah tidak hanya sekedar mengetahui apa yang dikerjakan tetapi juga paham hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan agar ibadah tersebut sah. Maka dari itu, sekolah berinisiasi mengadakan kegiatan Dauroh Perbaikan dan Peningkatan Ibadah Siswa dengan tujuan melihat praktek ibadah siswa apakah sudah sesuai dengan sunnah atau masih perlu ada perbaikan.
Kegiatan ini berjalan kurang lebih selama sepekan.Siswa diajak berdiskusi dan mencari sendiri materi di buku-buku yang telah disediakan oleh sekolah sebagai referensi. Hal ini guna melatih cara berpikir siswa agar lebih kritis. Mereka mengetahui sesuatu bukan lagi dari apa yang mereka dengar tetapi juga dari apa yang mereka baca, tentu ini juga melatih kemampuan literasi siswa. Semua siswa terlibat dalam kerja kelompok, menuliskan hasil kerja, dan mempresentasikannya di hadapan teman-temannya dan juga guru.
Materi yang dibawakan dalam dauroh ini adalah materi wudhu, mulai dari pengertian, syarat dan rukun, hal apa saja yang membatalkan wudhu, air apa saja yang suci dan mensucikan. Mereka tak hanya mengetahui air yang suci saja karena air yang suci terbagi lagi menjadi air suci yang mensucikan dan air suci namun tidak mensucikan. Ini menjadi pengetahuan baru bagi siswa dan memang harus tau hal mendasar ini, karena berwudhu dengan air suci namun tidak mensucikan tentu wudhunya tidak sah.
Setelah berdiskusi dan mempresentasikannya, guru pendamping menambahkan apa yang masih perlu ditambahkan dari apa yang disampaikan siswa. Hal ini tentu diperlukan untuk memperkuat apa yang mereka temukan.
“Kegiatan ini sangat bagus, karena menambah wawasan siswa dan juga sangat manfaat. Siswa mendapatkan ilmu dan juga terlatih untuk tampil di depan banyak orang. Skill yang harus dibangun di setiap orang, yakni skill komunikasi. Bagaimana siswa menyampaikan materinya dan semua teman-temannya paham” Ujar bu Olla selaku pembimbing daurah ibadah wudhu.
Tidak hanya mendapat ilmu secara teori, esok harinya siswa diminta untuk praktek wudhu dengan dipantau oleh guru.
Lanjut pada hari ketiga, siswa berdiskusi kembali mengenai sholat. Mulai dari definisi, dalil, syarat dan rukun, dan hal-hal yang membatalkan sholat. Seperti pada hari pertama, siswa bekerja secara kelompok dan berdiskusi lalu mempresentasikannya. Praktek sholat dilaksanakan pada esok harinya.
Semoga tujuan dan manfaat dari kegiatan ini tercapai. Setelah mengetahui, siswa dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Aamiin…